Optimalisasi Intelegensi


Goooolll…………. Teriak andi dalam ruangan keluarga, suara gaduh yang menggetarkan seluruh isi rumah keluarga pak broto di malam itu seakan membuat seisi rumah meriah dan penuh dengan tawa kegembiraan, bahkan ibu andi yang dikala itu sedang menyiapkan makan malam berlari dan ikut nimbrung bareng ke ruang keluarga guna menyaksikan replay kronologi kejadian bobolnya gawang italia oleh tendangan kidal david beckham dari tim kesebelasan inggris, tendangan lengkung dari radius 40 meter samping kiri gawang itu benar benar membuat kiper terbaik italia Gianluigi Buffon hanya tercengang dan terdiam menyaksikan bola bersarang ke gawang yang dikawalnya.

Diwaktu yang sama namun dilain tempat, tepatnya 10 rumah sebelah barat rumah andi, iwan, seorang mahasiswa universitas indonesia fakultas teknologi dan informasi termenung dan terlihat sekali dari kerutan dahinya bahwa dia sedang memikirkan sesuatu, sesuatu tersebut bukanlah kerterlambatan dia dalam membayar uang semester kuliah, dan bukan pula si andriani, seorang gadis yang kini tinggal dan mengisi kekosongan dalam relung hatinya, namun sesuatu tersebut adalah teori relativitas enstein mengenai ruang dan waktu, yang sampai detik ini belum sempat terpecahkan, bahkan oleh ilmuwan kaliber internasional sekalipun.

Dalam tulisan ini penulis tidak akan membahas jalannya pertandingan antara inggris versus italia serta tidak pula menyinggung akhir dari pemikiran iwan, tentang teori relativitas enstein, kita lupakan sejenak kedua cerita singkat di atas, dan kita bahas dahulu apakah sebenarnya intisari dibalik tendangan lengkung backham dan teori relativitas enstein yang masih terpendam sebagai suatu misteri.

Secara rasional, menusia terlahir sebagai makhluk sosial, dengan artian bahwa manusia tidak dapat hidup sendirian tanpa manusia lainnya, dan sebagai makhluk berperasaan, dia ingin melakukan sesuatu yang dimana orang lain tidak mampu melakukannya, sehingga demikian dia mencapai suatu prestasi yang pada akhirnya mendapatkan penghargaan sebagai orang berprestasi. Dan tidak dapat dipungkiri pula bahwasanya kebutuhan akan penghargaan sebagai orang penting menduduki peringkat sejajar antara kebutuhan makan dan minum pada manusia itu sendiri, yang menjadi permasalahannya sekarang adalah, kecerdasan apakah yang berkembang dalam dirikita sehingga kita mengetahui dari segi prestasi mana yang mesti dikedepankan dan dipriorotaskan, Sehingga kebutuhan kita akan penghargaan terpenuhi, Semisal david beckham yang mempunyai kecerdasan kinetik yang mumpuni serta dikembangkan yang akhirnya melambungkan dia ke puncak pemain terbaik dunia, serta enstein dengan kecerdasan matematicnya sehingga namanya menjadi sangat berarti dalam sumbangsih terhadap dunia keilmuan internasional.

Secara umum manusia terlahir ke dunia fana ini berbekal tujuh kecerdasan dasar dalam dirinya, ketujuh kecerdasan itu adalah:

  1. kecerdasan matematik

kemampuan dalam daya ingat, berfikir dan hitungan, biasanya manusia yang dalam dirinya berkembang kecerdasan ini, akan lebih menonjol dalam prestasi akademis, memiliki daya ingat yang kuat serta kemampuan dia dalam megerjakan soal soal hitungan yang mumpuni, contoh dari orang yang dalam dirinya berkembang kecerdasan ini adalah Albert enstein, isaac newton, imam bukhori, imam muslim.

  1. kecerdasan kinetik

kemampuan dalam mengolah benda, memainkan benda, dan membuat gerakan yang bervariasi dari benda tersebut, kecerdasan ini biasanya dimiliki oleh atlet atlet olahraga, semisal david beckham diatas, yang pandai memainkan bola, taufik hidayat pemain bulutangkis maskot indonesia dll

  1. kecerdasan linguistic

kemampuan dalam berbicara dengan bahasa apapun yang dia kuasai, kecerdasan seperti ini biasanya dimiliki oleh para penyiar radio, diplomator, penerjemah, perayu gombal dll. Pedagang yang suksespun harus memiliki kemampuan ini guna melobi dan menjerat para pelanggan.

  1. kecerdasan intrapersonal

kecerdasan dalam mengenali diri sendiri, kemampuan dalam mengenali perasaan yang sedang bergejolak dalam diri, dan kemudian tahu akan tindakan apa yang mesti dilakukan untuk menetralisir perasaan tersebut dan agar perasaan tersebut tidak menguasai dirinya, bagi anda yang mempunyai kecerdasan ini anda bisa menjadi seorang psikiater profesional.

  1. kecerdasan interpersonal

kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain, orang yang memililki kecerdasan ini akan lebih banyak disukai kawan kawannya, dan gampang sekali dalam mencari kawan, serta mempengaruhi orang lain. Dan jikalau dia bermusuhan dengan orang lain dia lebih tahu tentang langkah langkah yang mesti dilaksanakan agar hubungan mereka mesra dan harmonis kembali.

  1. kecerdasan musical

kemampuan dalam insting bermain music yang tinggi, biasanya orang yang memiliki kecerdasan ini akan lebih mudah mengarang lagu dan menyesuaikan instrumen yang tepat untuk mengiringi lagu tersebut, contoh orang yang memiliki kemampun ini adalah: grup band dewa, sheila on7, beethoveen dll

  1. kecerdasan visual

kecerdasan dalam mengamati dan menggambarkan suatu benda, bagi anda yang merasa memiliki kecerdasan ini, pekerjaan yang cocok bagi anda adalah menjadi seorang designner, arsitek, dll

Nah, ke tujuh kecerdasan yang ada dalam diri manusia ini tidaklah semuanya berkembang dan mencapai puncak, hanya satu dua dari ketujuh kecerdasan diatas yang menonjol dalam tiap individu, dalam artian, hanya sekitar 2-3 kecerdasan saja yang mencuat dan melambung sedangkan selebihnya cenderung tenggelam, tidak patut pula dipermasalahkan bahwa patokan sebuah prestasi harus seperti enstein atau beckham, yang dimana kecerdasan matematik berkembang dalam diri enstein sedangkan kecerdasan kinetik berkembang dalam diri beckham, jikalau kedua kecerdasan diatas tenggelam dan tidak berkembang dalam diri kita, maka tidaklah mungkin kita bisa mencapai apa yang telah mereka capai!

Mengenal kecerdasan yang berkembang dan melambung dalam diri sendiri, dirasa rasa lebih penting guna menggali dan mengasah intellegency guna menggapai prestasi yang sesuai dengan bakat, dan kecerdasan yang menonjol dalam diri kita! Hanya kitalah yang lebih tahu akan diri kita dan kita pulalah yang berhak menentukan arah pijakan masa depan kita. Orang yang menguasai seluruh disiplin ilmu pengetahuan, namun tidak mengenal dirinya sendiri sama dengan tidak mengetahui apa apa! Dan sekarang bukanlah saat untuk berfikir tentang apa yang tidak dan belum kita miliki, namun berbuat dengan apa yang ada pada kita sekarang, kami rasa lebih penting untuk dilaksanakan.Good luck for everything and make a sure that the great victory will be in our grasp soon! (selamat berjuang sobat, dan pastikan bahwasanya kemenangan besar akan berada dalam genggaman kita sebentar lagi) wass…..



dimuat di buletin surya Gamajatim edisi II September 2007

Monday, February 25, 2008

0 Comments: